Menjelajahi Perpustakaan Dengan 3D Map

Bila mengunjungi perpustakaan, biasanya ada komputer yang berfungsi sebagai katalog elektronik dan bisa digunakan untuk menemukan lokasi rak buku yang hendak kita cari. Komputer tersebut memang sangat berguna, sebab dapat membantu menemukan buku yang kita butuhkan. Namun, apabila perpustakaan yang kita kunjungi sangat luas dan memiliki koleksi buku yang sangat banyak, terkadang katalog komputer seperti itu tidak terlalu banyak membantu, dan akhirnya kita pun tetap merasa kesulitan untuk menemukan buku yang diinginkan.

Kesulitan tersebut biasanya memang sering terjadi bila berada di perpustakaan besar yang memiliki koleksi ratusan ribu, atau bahkan jutaan buku. Pengunjung akan merasa bingung karena ruangan perpustakaan begitu luas dan rak-rak buku yang ada juga sangat banyak. Dengan demikian, komputer yang hanya menghadirkan data dua dimensi saja jelas tidak akan terlalu membantu. Seiring perkembangan zaman, mungkin sudah saatnya perpustakaan-perpustakaan di Indonesia menggunakan 3D Map, yaitu peta tiga dimensi yang menampilkan bentuk nyata ruangan (perpustakaan) secara virtual.

Tiga perpustakaan di Universitas Nasional Singapura (NUS), yaitu Central Library, Chinese Library, dan C. J. Koh Law Library, sudah menggunakan peta unik dan menarik itu. Kreasi tersebut memanfaatkan teknologi Google Earth, dan dapat menunjukkan setiap ruangan secara detail dengan menyertai informasi lengkap, foto, video, serta alamat-alamat situs web yang bagus dan penting.

Lewat 3D Map, pengunjung akan dengan mudah menemukan buku yang mereka cari, karena gambaran yang ditampilkan di komputer sangat jelas dan hampir nyata. Tidak mengherankan, sebab peta 3 dimensi itu didukung oleh fitur-fitur interaktif dan inovatif yang sangat memanjakan para pengguna. Ada fitur self navigation yang mampu memandu pengunjung menjelajah perpustakaan secara virtual, fitur yang bisa menampilkan gambar seluruh lantai dan ruang perpustakaan, atau sistem pencari buku yang akan menunjukkan lokasi buku secara spesifik dengan memasukkan book call number pada kotak pencari yang sudah disediakan. Dengan 3D Map, kegiatan menelusuri perpustakaan benar-benar menjadi mudah dan menyenangkan.

Peta 3 dimensi tersebut dapat dilihat di situs http://nuslibrary.appspot.com. Karena peta ini memanfaatkan teknologi Google Earth, maka sebelum membukanya Anda perlu meng-install Google Earth terlebih dahulu di komputer yang Anda gunakan.

Ke depannya, tentu kita sangat berharap semoga dalam waktu dekat ini banyak perpustakaan di Indonesia yang juga menggunakan dan mengkreasikan peta 3 dimensi itu.

****

Telah dimuat di harian Kedaulatan Rakyat, rubrik Digital, hari Senin, 22 Maret 2010

Leave a comment