Ganyang Dengan Prestasi

Selepas klaim Malaysia terhadap tari pendet Bali, arus kebencian rakyat Indonesia terhadap Malaysia semakin deras dan meluas.

Hal tersebut tampak misalnya pada berbagai forum di internet yang berisi ungkapan kemarahan netter Indonesia. Kebencian ini semakin diperparah oleh pelecehan yang dilakukan oleh netter Malaysia, seperti misalnya pada kasus yang diberitakan oleh media massa baru-baru ini, yaitu penghinaan terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Wajar jika akhirnya bangsa Indonesia tersulut emosinya, sebab apa yang telah dilakukan oleh Malaysia memang sudah berada pada taraf keterlaluan. Klaim-klaim Malaysia atas kekayaan dan potensi Indonesia sungguh merupakan hal yang sangat provokatif dan “ngawur”.

Namun ditengah kemarahan yang begitu besar, kita tetap harus bisa berpikir jernih. Bagaimanapun juga konfrontasi terbuka -seperti yang selama ini telah banyak diusulkan- sama sekali bukan cara yang bijak dan dewasa.

Menurut hemat penulis, ada dua faktor yang menjadi dasar kenapa Malaysia bisa berulah dengan mengklaim kekayaan bangsa Indonesia sebagai miliknya. Pertama adalah faktor internal. Malaysia seakan sudah kehabisan ide untuk menjual pariwisatanya demi menyukseskan visit Malaysia 2009 dan 2010, sebab identitas bangsa dan budaya lokal yang dimiliki memang tidak cukup kuat dan menjual.

Malaysia selama ini lebih mengandalkan pemandangan kota yang begitu megah dan menawan. Namun bagi kebanyakan turis asing, hal tersebut merupakan hal yang biasa saja, begitu kering dan miskin makna, sehingga belum cukup untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara agar mau datang berkunjung. Kondisi tersebut membuat Malaysia gelap mata dan akhirnya tanpa pikir panjang rela mengorbankan harga diri untuk “mencuri” budaya dari negara lain yang lebih “kaya”. Berkaitan dengan hal ini, Indonesia harus benar-benar bersyukur telah dianugerahi kekayaan dan keberagaman budaya yang ternyata dapat membuat negara lain iri.

Kedua adalah faktor eksternal, yaitu kekurangsigapan kita dalam menjaga kekayaan budaya bangsa. Selama ini kita terkesan cuek, lebih reaktif dari pada preventif. Ketika keadaan tenang, kelestarian budaya tidak dijaga, bahkan terancam punah, terkadang kondisinya begitu menyedihkan. Hanya ketika Malaysia berulah saja kita baru merasa perduli.

Posisi Indonesia saat ini begitu lemah dimata Malaysia. Negara kita sudah tidak disegani lagi dan semakin payah akibat permasalahan yang seringkali disebabkan oleh pemerintah dan rakyatnya sendiri. Korupsi terjadi dimana-mana, kesejahteraan tidak merata, perang saudara, tawuran, demonstrasi anarkis, ataupun terorisme, masih kerap mewarnai kehidupan bangsa.

Pemerintah sampai saat ini masih belum mampu menyejahterakan rakyat, sehingga jumlah TKI yang bekerja di Malaysia masih tetap tinggi, tidak terpengaruh oleh berbagai kasus kekerasan yang menimpa para TKI di sana. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap daerah perbatasan, menyebabkan tingkat ketergantungan warga sekitar perbatasan terhadap Malaysia semakin tinggi. Prestasi olahraga kita juga buruk, khususnya bulu tangkis yang selama ini merupakan bidang olahraga kebanggaan kita. Intinya kita benar-benar sedang terpuruk. Semua itu membuat Malaysia semakin jumawa, arogan, tinggi hati, dan bertindak seenaknya terhadap kita.

Mencermati kedua faktor tersebut, berbenah diri merupakan hal yang lebih penting dari sebuah konfrontasi. Indonesia harus bangkit, berprestasi disegala bidang, agar menjelma menjadi bangsa yang kembali disegani. Jika hal tersebut sudah tercapai, maka niscaya Malaysia atau siapapun tidak akan berani lagi bertindak macam-macam terhadap Indonesia tercinta.

One response to this post.

  1. Posted by salya on February 24, 2010 at 8:25 am

    Prestasi apa yang patut di banggakan bangsa Indonesia pada dunia Internasional…?
    Bahkan yang terjadi saat ini, nilai-nilai budaya bangsa pun sedikit demi sedikit agaknya mulai tercabut dari akarnya….dan kita kehilangan jati diri bangsa kita sendiri! Butuh komitmen dan upaya yang serius dari berbagai elemen baik masyarakat terlebih pemerintah untuk menjaga keutuhan dan keanekaragaman hasil karya budaya bangsa indoensia sendiri..?

    (salya salim)

    Reply

Leave a comment