Archive for August, 2009

Politik Common Sense

Dalam salah satu pernyataannya, Presiden SBY sempat melontarkan harapan agar Indonesia pasca Pilpres 2009 dapat segera memasuki era politik common sense (akal sehat). Pernyataan tersebut menimbulkan berbagai macam spekulasi mengenai apa sebenarnya yang dimaksudkan dan diinginkan oleh Presiden.

Munculnya spekulasi itu tidak terlepas dari kekurangjelasan makna common sense yang dilontarkan oleh Presiden SBY. Di sisi lain, politik akal sehat juga bukan hal yang sama sekali baru, sebab sebelumnya Dr. Sjahrir telah menggunakannya sebagai motto pada Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang beliau pimpin.

Dr. Sjahrir dalam bukunya yang berjudul Transisi Menuju Indonesia Baru memaknai politik akal sehat sebagai budaya pendidikan politik yang mengajarkan rakyat tentang hak-haknya sebagai warga negara, serta politik yang mengelola perbedaan dan bukan memaksakan persamaan. Tidak jelas benar apakah yang dimaksud oleh SBY sama dengan konsep yang dimiliki oleh Dr. Sjahrir atau tidak.

Di Indonesia, term common sense memang biasa digunakan dalam pengertian yang sama dengan akal sehat. Namun dalam ranah filsafat, common sense merupakan salah satu teori epistemologi yang maknanya lebih luas dari sekedar term “akal sehat”. G. E Moore (1873-1958), salah seorang filsuf yang banyak membahas tentang epistemologi, memaknai common sense sebagai suatu kemampuan terpadu antara aktivitas penginderaan dengan aktivitas kesadaran tentang objek benda material secara langsung (Mintaredja, 2003). Kemampuan ini selanjutnya akan menghasilkan keyakinan yang sifatnya universal, sehingga dalam batas-batas tertentu common sense memiliki pengertian yang hampir sama dengan kesepakatan bersama tentang pendapat yang sifatnya umum (consensus of common opinion). Continue reading